Minggu, 09 Juni 2013

Assalamualaikum Akhi






Assalamualaikum...


Hari itu, hari Ahad pagi. Pagi yang indah dengan sinar matahari yang menghangatkan. Pagi yang indah ini adalah pagi yang benar-benar membuatku bersyukur, bukankah memang seharusnya kita harus selalu bersyukur ? Aku bersyukur karena Allah telah mempertemukanku dengan dia. Dia yang memiliki senyuman sehangat matahari pagi.

Akhi...
Hari itu, pertama kalinya aku melihat akhi... akhi yang mengenakan baju hijau bermotif batik. Akhi yang berdiri di samping belakangku. Akhi yang tersenyum cerah  mendengarkan tausiyah pagi. Akhi yang sedang bersenda gurau kecil bersama teman akhi. Saat itu aku mulai mengalihkan pandanganku dan memperhatikan akhi walau sebentar. Saat itu, aku berfikir kalau akhi adalah ...  seseorang yang ku kagumi mulai hari itu sampai detik ini.

Akhi...
Pertemuan pertama bagiku ini adalah pertemuan yang terindah dalam hidupku. Apa ini terdengar berlebihan? Saat hari itu berakhir, aku selalu memikirkan apa ada pertemuan kedua? Kalu memang ada, Kapan? Dimana?



Akhi...
Aku benar-benar tidak tahu mengenai dirimu, satupun aku tidak tahu. Namamu saja aku tidak tahu. Tapi, seorang temanku tahu mengenai dirimu. Dan bagaimana reaksiku saat itu? Sungguh, aku benar-benar senang.
Temanku menceritakan mengenai dirimu. Dan setelah temanku menceritakannya, aku menganga  tidak percaya. Speechless.  Akhi... kau seorang hafidz? Subhana Allah..., aku selalu kagum setiap mendengar seseorang yang penghafal Al-Qur'an. Dan bukan hanya itu akhi juga mendapat beasiswa pergi umroh karena penghafal Al-Qur'an tercepat ? Bagaimana mungkin aku tidak mengagumi orang sepertimu akhi ?

Akhi...
Hari itu hari Senin siang. Aku dan teman-temanku datang ke ma'had akhi. Bermaksud untuk mencari seorang pemateri untuk acara pengajian di sekolahku. Aku berharap sedikit, aku bisa bertemu denganmu walau hanya sebentar. Tapi ternyata takdir berkata tidak, aku tidak bertemu denganmu siang itu. Kabarnya akhi sudah pulang dari umroh saat itu. Tapi yasudahlah memang belum waktunya untuk bertemu dengan akhi. Kenapa aku terlalu berharap ?

Akhi...
Ternyata, pertemuan kedua itu ada, pertemuan kedua itu akhirnya datang. Hari Kamis tanggal 30 Mei. Aku melihat mu akhi. Sore itu akhi baru turun dari masjid, akhi mengenakan kopyah, baju muslim berwarna putih, sarung dan membawa Al- Qur'an. Akhi berhenti sebentar entah aku tidak tahu apa yang akhi lakukan saat itu. Aku tidak begitu jelas melihatnya. Tapi aku sangat yakin itu Akhi. Akhi yang memiliki senyuman sehangat matahari pagi. Dan pada waktu adzan maghrib aku shalat berjamaah di masjid milik ma'had tempat akhi belajar. Yang membuatku bahagia adalah saat tahu kalau akhi ternyata berada di depanku waktu shalat. Tepat lurus didepanku, awalnya aku kurang begitu yakin. Tapi, setelah shalat maghrib temanku kasih tahu kalau itu benar-benar akhi. Untuk hari ini... Alhamdulillah... Allah mengabulkan doaku... walau hanya sebentar... Aku benar-benar bersyukur dan berterimakasih.

Akhi...
Beberapa hari ini aku tidak bertemu denganmu, mungkin sekitar satu minggu lebih. Dan harus kuakui aku merindukan akhi, tapi kata temanku merindukan seseorang yang bukan mahramnya itu dosa. Jujur aku baru tahu mengenai hal ini. Saat itu, aku berusaha untuk tidak merindukanmu. Dan alhamdulillah aku bisa, walau sekarang aku menulis tentang hal ini hehehhe.

Akhi...
Walau aku tahu kau tidak pernah mengenaliku,
Walau aku tahu kau tidak akan pernah membaca ini,
Boleh kah aku bertemu denganmu sekalai lagi dan aku ingin mengucapkan kalimat pendek ini...
"Assalamualaikum Akhi."
Hanya itu...

Akhi ...
Apa kau percaya dengan takdir? Apa kau percaya dengan pertemuan berikutnya?
Aku tidak tau. Tetapi aku berharap...

Akhi....
Terimakasih, walau kau tidak melakukan hal apa-apa untukku. Tapi aku bisa bahagia dengan senyuman hangatmu itu. Aku bisa bahagia dengan melihatmu.

Akhi...
Semoga Allah selalu memberkahimu, semoga Allah selalu menjagamu dalam lindungan-Nya, semoga Allah selalu memberikanmu kesehatan.
Dan jagalah hafalanmu akhi, teruslah bertilawah, teruslah menyebut nama-nama-Nya yang indah dengan penuh puja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar